Sunday, July 15, 2012

Yogyakarta, daerah menengah

Apa maksudnya "menengah?

Semua yg "menengah" buat saya justru paling menyenangkan. Makan ato minum, kalo kurang ato berlebih juga ga enak.
Bahkan cinta pun jika kurang ato berlebihan juga ga bagus.

Seperti dalam lagu "yang sedang-sedang saja"

Saya bilang menengah, karena Yogyakarta adalah tempat yg menyenangkan.

Udara yg tidak terlalu panas (dibanding kota asal saya, Surabaya) membuat aktivitas luar ruang tidak menjadi beban berat.

Hiruk pikuk dan tekanan metropolis, bukan menjadi kendala yg dihadapi setiap hari.

Hiburan atau pengalihan stres pun bisa didapat dengan mudah dan terjangkau. Ada angkringan, ada alun2, ada kaliurang ato pantai. Ada juga bioskop, cafe, diskotek, ato bar.

Pencapaian kreatifitas pun sangat didukung dengan banyaknya kegiatan apresiasi seni. Berbagai macam kesenian.

Saya begitu iri dengan kawan2 di Jogja yang dengan mudah menjadi tempat tujuan pagelaran, pemutaran film, pameran, ato diskusi berbagai topik. Sedangkan, para komunitas ato yayasan yg bergerak di bidang seni selalu berpikir 2x jika diminta utk "mampir" Surabaya.

Namun,
hingga saat ini saya belum pernah tinggal di Jogja dalam waktu lebih dari 1minggu.

Apakah sensasi ini akan tetap saya rasakan jika saya tinggal lebih lama di Jogja?