Friday, April 22, 2016

Pembangunan Underwater City di Bondalem – Buleleng, Bali


Setelah berkesempatan mengunjungi dive spot di beberapa wilayah Indonesia, TRITON Dive Service juga mengamati keadaan terumbu karang yang ada. Hal ini membuktikan apa yang disampaikan oleh Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan pada tahun 2015 lalu, bahwa saat ini kondisi terumbu karang yang masih baik hanya 30 persen, sedang sisanya 70 persen dalam kondisi rusak dan rusak berat. Data dari Pusat Penelitian Oseanokarang Indonesia yang tergolong sangat baik. Sementara 27,18%-nya digolongkan dalam kondisi baik, 37,25% dalam kondisi cukup, dan 30,45% berada dalam kondisi buruk. Bahkan, Burke, dkk. menyebutkan setengah abad terakhir ini degradasi terumbu karang di Indonesia meningkat dari 10% menjadi 50%.

TRITON pun dalam setiap kesempatan selalu mengajak untuk melakukan sesuatu demi kelestarian alam, khususnya ekosistem laut. Dalam kelas tahap sertifikasi bagi penyelam baik pemula maupun lanjutan, selalu ada materi mengenai bagaimana memperlakukan laut dan seisinya. Juga saat melakukan Dive Trip, Tritoners –demikian sebutan untuk para anggota komunitas TRITON- menjaga kelestarian laut, meski hanya dengan hal – hal kecil seperti selalu menyiapkan kantong sampah dalam kapal, meningkatkan kemampuan buoyancy sehingga tidak merusak karang saat diving, tidak menggunakan bahan – bahan kimia yang berbahaya, dan sebagainya.
Dalam memperingati Coral Day 2016 yang diperingati setiap tanggal 8 Mei, TRITONberkesempatan bekerjasama dengan masyarakat Bondalem kabupaten Buleleng – Bali, untuk melakukan sesuatu. Sejumlah aktifis dan pecinta lingkungan beserta warga Desa Bondalem yang dikoordinir oleh Yayasan Yudha Dharma 46ini berinisiatif untuk membangun Area Underwater City (Kota bawah laut) di wilayah Daerah Perlindungan Laut (DPL), Perairan Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula, Buleleng-Bali. “Kota bawah laut ini sebenarnya refleksi pelestarian alam laut di wilayah Bondalem. Kami sedari awal sejak tahun 2003 melakukan upaya-upaya konservasi secara mandiri. Kota bawah laut ini hanya sebagai sebuah semangat bagi kami untuk terus melakukan upaya konservasi terumbu karang” ujar Adi Sancaya, aktifis Bahari Prawara dibawah Yayasan Yayasan Yudha Dharma 46.

Kami mendukung penuh Underwater City  Bondalem. Karena TRITON berkecimpung di dunia selam, yang tentunya tidak akan lepas dari perairan laut. Ini lah bentuk kecil bhakti kami untuk Bumi Pertiwi”, demikian ujar Sam Anindito selaku General Manager TRITON Dive Service.
Underwater City ini diawali dengan memasang sekitar 52 Hexadome serta sejumlah patung untuk menambah kecantikan kecantikan underwater city di kawasan seluas 380m persegi di kedalaman 6 – 15 meter. TRITON Dive Service bersama  PT.Rekayasa Industri dan GAMA Group, turut serta mendukung penuh kegiatan tersebut dengan menyediakan Hexadome yang ditanamkan.
Salah satu dari 50 Hexadome TRITON
 Semua wilayah ini harus terus dijaga, sehingga kita dapat mewariskan bumi yang layak bagi kehidupan anak-cucu kita. Rekayasa Industri sangat antusias untuk kegiatan seperti ini”, demikian ujar Eddy Herman Harun, Direktur Operasional PT. Rekayasa Industri, yang juga merupakan Penyelam Aktif. Seluruh Hexadome yang diturunkan ini ditempatkan di dua zone DPL dari tiga zona yang ada. DPL di Bondalem dibagi dalam tiga zona, Zona I Lebar 120 meter, kedalaman 0-6 meter dengan luas 0,02895 (square) km, Zona II Lebar 165 meter, Kedalaman 7Meter dengan luas 0,01115 (square) km, Zona II lebar 95 meter, Kedalaman 7-15 meter dengan luas 0,02521 (square) km.

Pembuatan underwater city berada di dua zona yakni Zona I dan Zona III. Zona I terlalu dangkal dan berpotensi terumbu karang rusak karena gempuran ombak. Karena itu, Zona I hanya digunakan sebagai wilayah pantai namun masih dalam wilayah DPL yang harus dijaga. Perluasannya sampai dengan berbatasan perairan Desa Julah. Di titik utama, juga dipasang sejumlah patung berbagai bentuk seperti sepeda, gitar dan lainnya yang juga dilengkapi 52 hexadome tersebut. Hexadome-hexadome ini merupakan  media untuk memicu perkembangan terumbu karang dan rumah bagi sejumlah habitat hewan laut.
Eli Siswondo,Presiden Direktur GAMA Group Company, menambahkan “Selain dukungan pemerintah, sangat penting peran serta aktif seluruh lapisan masyarakat,dalam upaya menjaga kelestarian alam, dengan kapasitas dan kemampuan masing – masing”.




Kegiatan di Bondalem, Buleleng yang akan dilakukan pada tanggal 22 April 2016 ini merupakan langkah awal, masih banyak yang harus dilakukan secara berkesinambungan untuk kepentingan bersama ini. Hal ini juga menjadi  contoh bagi pihak – pihak lain, agar tergerak melakukan upaya – upaya serupa demi kelangsungan Bumi tercinta ini. --