Monday, December 2, 2013

Teluk Dalam - Nias Selatan

Perjalanan saya kali ini dengan tujuan Desa Bawomataluwo di kecamatan Teluk Dalam kabupaten Nias Selatan yang berada di Kepulauan Nias. 
Apa yang menarik dari Desa tersebut? Dapat dibaca dalam tulisan saya Bawomataluwo.


Ok, untuk menuju Desa Bawomataluo dapat ditempuh melalui berbagai cara baik darat, laut, maupun udara. Saya memilih untuk melakukan perjalanan udara, maka saya harus mendarat di Bandara Kuala Namu - Medan. Dari medan, saya melanjutkan penerbangan ke Gunung Sitoli. Saat ini hanya ada 1 penerbangan yang melayani rute tersebut. Meski dengan berat hati saya terpaksa menggunakan jasa penerbangan tersebut. 


Mengapa terpaksa? karena saya sudah sering mendengar pengalaman orang maupun mengalami sendiri bagaimana pelayanan jasa penerbangan berlogo singa tersebut. Dan benar saja.... saat saya tiba di Medan, penerbangan di cancel dengan alasan teknis, yaitu armada yang dapat digunakan hanya 1 pesawat. Sedangkan penumpang menumpuk. 
Dengan melalui argumen dan konflik di Kuala Namu, kami akhirnya diinapkan di salah satu hotel di Medan, dan baru keesokan harinya diberangkatkan ke tujuan kami, yaitu Gunung Sitoli. Benar - benar buruk pelayanan penerbangan ini. Ketidakpastian kompensasi dan layanan harus kami lalui dengan keras. 


Oke, kita lanjutkan dengan kegembiraan saja... ;)

Dari Kuala Namu - Medan, kami terbang dengan pesawat Fokker menuju Gunung Sitoli. Satu - satunya bandara di Pulau Nias. Meski bandara di Gunung Sitoli kurang memadai, namun cukup menyenangkan bagi saya. dengan adanya bandara tersebut, saya berharap potensi - potensi di Nias dapat lebih dimaksimalkan dan dilestarikan, juga kehidupan masyarakat Nias dapat menjadi lebih baik.
Gunung Sitoli berada di Nias Utara, sedangkan tujuan saya adalah Nias Selatan. Maka dari Gunung Sitoli, saya melanjutkan perjalanan melalui darat selama hampir 3 jam ke ibukota kecamatan Nias Selatan, yaitu kecamatan Teluk Dalam. 


Batu Berjalan
Selama perjalanan ke Teluk Dalam, saya disuguhkan pemandangan pesisir yang menakjubkan. Ada cerita yang sedikit aneh, yaitu Batu Berjalan. Konon pada saat Tsunami menerjang Kepulauan Nias, ada Batu besar yang bergeser dari bukit ke pantai. Namun ada saksi yang mengatakan bahwa B
atu tersebut bergeser dengan sendirinya dari perairan kembali menuju pantai. Semakin lama, batu tersebut bergeser mendekat ke arah bukit. Entah apa yang sebenarnya terjadi, yang pasti masyarakat sekitar mempercayai bahwa batu tersebut benar - benar "berjalan". 







No comments: